Terutama di tahun baru
Hijriah atau bulan Suro.
Untuk melestarikan budaya di
air terjun sedudo Pemerintah
daerah Kabupaten Nganjuk
mengadakan acara ”Siraman
sedudo” setiap tahunnya.
Tepatnya di awal tahun baru
Hijriah atau bulan Suro.
PROSESI SIRAMAN SEDUDO.
Acara ini di selenggarakan
oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Nganjuk dan
secara langsung dipimpin oleh
Bupati. Diikuti oleh beberapa
instansi yang terkait dan
masarakat. Panitia
mempersiapkan beberapa
bulan sebelumnya karena
acara ini merupakan salah
satu acara besar dan agenda
rutin Kabupaten Nganjuk.
Memerlukan perlengkapan
yang tidak sedikit melibatkan
banyak pihak mulai dari DPRD,
BKD Dinas pariwisata,
Kebudayaan, Dikpora, Depag,
Dinas perhubungan,
Keamanan Para Sesepuh
Nganjuk dan masih banyak
lagi. Mereka menangani
bidang masing – masing.
Acara ini di awali dengan
persembahan gending –
gending jawa oleh waranggono
diiringi gamelan karawitan
pinunjul yang di pimpin oleh
Bb. Budiman.
Bupati memasuki tempat
acara dipadu oleh seorang
cucuklampah, didampingi
pasukan payung mutho
diiringi gending kebo giro,
menuruni tangga sepanjang
100 meter. Disambut oleh
kakang mbakyu serta putri
persahabatan duta kab.
Nganjuk. Para sesepuh dengan
pakean jawa kuno berjajar di
kanan kiri pintu masuk. Para
undangan dan peserta siap ti
tempatnya masing – masing
barulah acara di mulai.
1.pembukaan oleh pranoto
adicoro dengan bahasa jawa
kawi.
2.sambutan Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
3.sambutan Bupati
4.do ’a oleh Kepala Depag
sawahan
5.prosesi
Urutanprosesi secara garis
besarnya adalah sebagai
berikut :
a.para sesepuh dengan
membawa dupa di ikuti Bupati
dan beberapa kepala instansi
menuju ke bawah air terjun
untuk berdo’a dan tabur
bunga.
b.Penari gambyong terdiri dari
6 gadis siswi smu membuka
penyerahan kendil.
c.12 gadis kencur berambut
panjang membawa kendil
didampingi 12 perjaka
berjajar di belakang penari.
d.Secara simbolis mereka
menerima mandat dari bupati
untuk mengambil air suci.
e.Ke 12 gadis dan perjaka
berjalan menuju air terjun
dipandu oleh cucuk lampah
dan diiringi lagu ilir – ilir oleh
team koor dari siswi smp.
f.Ke 12 perjaka mengambil air
suci dan diserahkan pada
gadis perawan untuk di
simpan oleh sesepuh atau di
abadikan di pendopo
kabupaten.
g.Siraman secara simbolis oleh
bupati dan para pejabat
diikuti oleh semua hadirin
yang mau.
h.Acara ditutup dengan pesta
rakyat, makan nasi jagung
beralaskan daun pisang
dengan lauk pauk urap, ikan
asin atau peyek. Semuanya di
kemas secara tradisional dan
cuma – cuma.
Itulah sekedar mengenalkan
kepada masyarakat sekilas
tentang sedudo dan
ritualnya. Sebenarnya masih
ada 9 air terjun yaitu : 3 air
terjun (satu sumber dengan
sedudo), 3 air terjun sri
gunting. 1 air terjun ter besar
( banyu cagak ), banyu selawe
dan grojogan sewu . semuanya
berada di sekitar sedudo.
Beberapa tempat kermat :
sedepok (pertapaan di lereng
wilis), makam jendral supeno
(di ganter ), Makam kyai
ngaliman dan tangga
misterinya, masjid ds ngliman
dan kolam ajaibnya, gedong
pusoko dengan ritualnya.
Semuanya belum dapat kami
paparkan disini.
Semoga dengan paparan kami
yang teramat sederhana ini
dapat menambah wawasan
kita semua menambah rasa
cinta kita terhadap
kelestarian alam. Membuat
para investor tertarik
mengelola wisata air terjun
terbanyak dan tertinggi di
jawa timur ini. Dan harapan
kami sudilah kiranya untuk
segera berkunjung ke sedudo
menikmati pemandangan
yang menakjubkan.